SAYANGI ANAK YATIM,
MOGA DEKAT DENGAN RASULULLAH
Daripada Abu Hurairah ra, bahawa Nabi SAW bersabda:
“Orang yang menanggung anak yatim miliknya atau milik orang lain, aku dan dia seperti dua ini (Nabi SAW mengisyaratkan dengan dua jari baginda SAW) di syurga.”
(Riwayat Muslim)
3 KEMULIAAN MENJAGA ANAK YATIM
(1) Mempertebalkan iman dan taqwa.
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang mahupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
(ali-Imran: 133 – 134)
(2) Hati jadi lunak dan keperluan kita dipenuhi atau mencukupi.
Maksudnya adalah bila kita menanggung hidup seorang anak yatim sama halnya berinfak di jalan Allah dan Allah akan memberikan kita kelapangan dalam rezeki.
(3) Memperolehi perlindungan di akhirat kelak.
Menyayangi dan menyantuni anak yatim juga dapat membuat kita mendapatkan perlindungan di hari kiamat kelak, seperti sabda Rasulullah S.A.W:
“Demi Allah yang mengutus aku dengan kebenaran di hari kiamat Allah S.W.T tidak akan mengazab orang yang mengasihi anak yatim dan berlaku ramah padanya serta manis tutur katanya. Dia benar-benar menyayangi anak yatim dan mengerti kekurangannya, dan tidak menyombongkan diri pada tetangganya atas kekayaan yang di peroleh Allah kepadanya.”
(Hadis Riwayat Thabrani)
Demikian pula, Baginda sangat melarang membiarkan anak yatim. Dalam al-Quran, Allah S.W.T mengecam orang-orang yang suka mengherdik anak yatim dan enggan memberi makan fakir miskin. Allah menyebut mereka itu sebagai pendusta agama:
“Tahukah engkau akan orang yang mendustakan agama? Orang itu ialah yang menindas serta berlaku zalim kepada anak yatim dan ia tidak menggalakkan untuk memberi makanan yang berhak diterima oleh orang miskin.”
(al-Maun: 1-3)
Dan firman Allah lagi:
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).”
(Nisa’: 10)